<body><script type="text/javascript"> function setAttributeOnload(object, attribute, val) { if(window.addEventListener) { window.addEventListener('load', function(){ object[attribute] = val; }, false); } else { window.attachEvent('onload', function(){ object[attribute] = val; }); } } </script> <div id="navbar-iframe-container"></div> <script type="text/javascript" src="https://apis.google.com/js/platform.js"></script> <script type="text/javascript"> gapi.load("gapi.iframes:gapi.iframes.style.bubble", function() { if (gapi.iframes && gapi.iframes.getContext) { gapi.iframes.getContext().openChild({ url: 'https://www.blogger.com/navbar/22685159?origin\x3dhttp://cahkanor.blogspot.com', where: document.getElementById("navbar-iframe-container"), id: "navbar-iframe" }); } }); </script>

Bentak Bentak

Name :
Web URL :
Message :
:) :( :D :p :(( :)) :x

Deep Breath

Sunday, November 04, 2007


Mmmm ... saya sering bertanya pada diri sendiri, betapa beruntungnya orang yang mempunyai banyak pilihan. Contoh sederhana, and masuk ke warung yang pilihan menunya banyak sekali. Ada soto, nasi goreng, nasi uduk, rujak, tumis kangkung, es jeruk, teh hangat, kopi manis, dan seterusnya. Tentu saja pilihan menjadi berkurang kalau dikantong saya cuman ada lima ribu rupiah. Setidaknya saya harus menyisakan lima ratus atau seribu rupiah untuk parkir motor di luar.

Di dalam hidup kadang atau bahkan sering kita dihadapkan pada situasi dimana kita tidak bisa banyak memilih. Kita terlahir dengan keadaan kita bisa memilih menjadi anak orang kaya atau anak orang baik misalnya. Kita harus menerima kondisi itu apa adanya. Beberapa manusia terlahir dengan kondisi harus menerima dibuang orang tuanya ke tong sampah, ke kali bahkan dikubur hidup-hidup. Juga soal kematian. Seseorang bisa saja mati hangus dan hancur terkeping-keping terkena serpihan2 TNT ketika sedang enak-enaknya menikmati kopi robusta original blend dan music jazz. Atau terjebak dalam badai es saat sedang pacaran di mobil seperti yang baru terjadi kemarin di Kolumbia.

Kadang ... betapa kita tidak mensyukuri atas pilihan-pilihan yang kita punya atau bahkan memilih untuk mempersempit pilihan-pilihan yang bisa saja kita miliki.

Wallohu 'alam bi showaf ...

credit to mas isnan

Bookmark this post to del.icio.us Digg this post! Bookmark this post to Yahoo! My Web Bookmark this post to Furl