<body><script type="text/javascript"> function setAttributeOnload(object, attribute, val) { if(window.addEventListener) { window.addEventListener('load', function(){ object[attribute] = val; }, false); } else { window.attachEvent('onload', function(){ object[attribute] = val; }); } } </script> <div id="navbar-iframe-container"></div> <script type="text/javascript" src="https://apis.google.com/js/platform.js"></script> <script type="text/javascript"> gapi.load("gapi.iframes:gapi.iframes.style.bubble", function() { if (gapi.iframes && gapi.iframes.getContext) { gapi.iframes.getContext().openChild({ url: 'https://www.blogger.com/navbar/22685159?origin\x3dhttp://cahkanor.blogspot.com', where: document.getElementById("navbar-iframe-container"), id: "navbar-iframe" }); } }); </script>

Bentak Bentak

Name :
Web URL :
Message :
:) :( :D :p :(( :)) :x

Daydream Poet

Friday, August 11, 2006


segelas kopi, dua batang rokok dji sam soe, bersama dengan indahnya malam....



sunyi senyap malam itu kurasakan, kupandangi bintang sambil menghisap batang rokok yang masih panjang ditangan...lamunnan pun mulai menerawang jauh entah kemana, susah untuk dijelaskan dengan bentuk objek, karena mulai samar-samar di angan...bicara dengan kata hati yang tak kunjung ada penyelesaian antara iya dan tidak antara hitam dan putih hanya ada ucapan kecil yang membisikkan sesuatu yang tak jelas juga untuk diterjemahkan secara nalar...mengingat masa lalu - mengingat masa kini haluan indah yang tak mungkin lagi untukku datang menyapanya lagi, karena waktu sudah begitu cepat tuk melupakanku hanya riuh kesedihan dan gelak tawa yang kudengar saat itu...tak bisa lagi ku meraih tangan yang hanya kudapatkan mugkin nanti dilain waktu, ketika waktu menyapaku kembali dalam buaiannya yang indah, tidak seperti dulu tapi seperti sekarang...hanya diam dan diam saat ini yang bisa kuperbuat tak lagi ada hentakan otot yang harus terkuras lagi, untuk mengikuti gerak otakku...karena hanya ada aku...saya dan diriku sendiri di dunia ini yang berdiri tegak untuk menantang semua ombak yang kan datang menerjangku....satu purnama lagi kan kujelang bekas ombak besar yang perah menerpaku itu...aku akan menghadapinya dengan sagala sesuatu tentang dirinya yang hitam

Bookmark this post to del.icio.us Digg this post! Bookmark this post to Yahoo! My Web Bookmark this post to Furl
  1. Anonymous Anonymous | Sun Aug 13, 03:07:00 PM 2006 |  

    puisi gak jelas hahahahahaha

Leave your response