Friday, August 18, 2006

foto merupakan sebuah tragedi jiwa yang terorganisir[penggalan kata dari darwis triadi ]...itulah pengertian foto dari seorang fotografer yang terkenal karena kesempurnaan hasil intipannya dilubang tostel...kalau kita pikir sebuah foto itu tercipta karena kemaun kita, kita akan menemukan sesuatu yang sangat dramatis tentang diri kita sendiri, sebenarnya tanpa sadar kita telah menciptakan "diri - diri" kita ini menjadi sebuah warna yang lain...kita akan menemuakan sebuah kejujuran yang pantas untuk diabadikan dan kita juga akan menemukan sebuah kebohongan yang tercetak jelas dengan senyum yang dibuat buat dalam foto kita itu...jadi kita pilih yang mana,sebagai tonggak untuk kejujuran foto kita itu...kenormalan sebuah foto dengan ukuran yang sangat indah, itu harapan semua orang pada sebuah karya yang dianggap cermin bagi diri, tapi tak semua orang dapat menciptakan kejujuran seperti itu atau kemunafikan yang menjadi sebuah kejujuran karena balutan rasa impulsif terhadap diri...tinggal bagaimana kita menilainya...yang jelas sebuah foto adalah sesuatu yang dianggap sebagai anak dan sebuah jimat yang harus kita hayati tak hanya wajah yang diam karena sebuah kilatan cahaya dan menjadikan sebuah kertas aja...menghargai diri itulah jawaban yang total terhadap sebuah foto..tak perlu untuk menjadi takut dan tak perlu menjadi sangat bahagia karena mungkin nanti kita akan melihat diri kita ini menjadi orang lain yang sangat aneh untuk disaksikan di bangku sofa bersama seorang anak kecil pakai baju warna putih dengan rambut yang terkuncir oleh pita, dan memanggil kita dengan nama kakek...."be your self for being the future,you will found other people" itu kata orang barat yang mengatakan tentang fotonya waktu dia ada di medan perang bersama temen-temennya yang udah pada meninggal















Leave your response