Sunday, August 20, 2006

rujukan yang indah terhadap sebuah mimpi...saat sebuah mimpi terkoyak dengan pisau kenaifan....haruskah ada sebuah pengorbanan untuk mencapai sebuah mimpi?...jawabnya bisa tidak dan bisa iya. jika tidak, mengapa harus mengorbankan segala sesuatu untuk meraih mimpi kita?, toh mimpiku memang terlalu tinggi untuk kumiliki...terkoyaklah sebuah mimpi itu dengan sebuah omong kosong...jika memang iya pencapain mimpi memerlukan sebuah pengorbanan adalah tepat dan itu wajib dilakukan. secara normatif manusia berhak dan wajib melakukannya, tidak dengan hal yang di luar kewajaran sebagai dasar hidup dan harkat sebuah kehidupan manusia. beku dengan keadaan kering dalam kemunafikan yang harus diterima...hitam saat sebuah mimpi datang, adalah hal yang biasa, putih saat mimpi itu datang adalah sebuah karga yang mahal...menunggu dan menunggu adalah sebuah balasan yang diberikan untuk mencapai sebuah keyakinan yang hakiki...mungkin saat mentari mulai menyonsong jiwa ini lagi...hitam hilang, berganti warna abu-abu yang akhirnya akan mencapai kebuah warna yang diinginkan semua orang...warna putih...bukan berarti harus menyerah pada keadaan warna putih itu sendiri, dengan sebuah senjata...menyerah dan menyerah...
tak pasti...
jelaslah sebuah ketabahan yang akan datang silih berganti
mengisi ruang kosong didalam derap langkahku nanti.....















Leave your response